Ekosistem Gunung

Ekosistem merupakan salah satu tingkat organisasi kehidupan dalam Biologi. Ekosistem terdiri atas komponen-komponen yang saling mempengaruhi dan berinteraksi satu sama lain pada suatu tempat tertentu

Skematis sel hewan dan sel tumbuhan

Secara struktur sel tumbuhan memiliki perbedaan dengan sel hewan, diantaranya sel tumbuhan memiliki organel khas plastida, vakuola, dinding sel yang tidak dimiliki sel hewan

Skema Sel Prokariotik

Sel prokariotik tidak memiliki membran inti

Jumat, 03 Juli 2020

Bibit tanaman toga

Semakin semangat bersama toga sehat

Tanaman toga selain sebagai tanaman obat keluarga, kehadirannya juga mempercantik lingkungan rumah. Berikut beberapa manfaat bibit tanaman toga  yang kami sediakan, diantaranya:
Waktu Pengerjaan: 20:00 menit!

Kamis, 02 Juli 2020

Soal Online

Silahkan mengerjakan soal berikut

Pertumbuhan dan Perkembangan

pertumbuhan dan perkembangan
Peristiwa perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya) disebut pertumbuhan. Pertumbuhan bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali seperti semula.

Sel (bagian 2-struktur sel)

Berdasarkan jenisnya, sel dibedakan menjadi sel prokariotik dan sel eukariotik.

1. Struktur Sel Prokariotik

struktur sel prokariotik



Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membran inti serta tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan badan golgi.
Makhluk hidup yang termasuk golongan prokariotik adalah makhluk hidup uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri.



Secara umum, struktur sel prokariotik terdiri atas:
a. Dinding sel. Dinding sel prokariotik tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemeri bentuk tubuh yang tetap.
b. Membran plasma. Membran plasma prokariotik terdiri atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi melindungi sel terhadap lingkungan sekitarnya. Pada bagian tertentu membran melekuk ke dalam dan berasosiasi dengan enzim membentuk mesosom.
c. Sitoplasma. Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim di sitoplasma prokariotik berfungsi untuk mencerna makanan secara intraseluler untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Enzim-enzim pernapasan terdapat pada membran mesosom, sehingga pembentukan energi dapat berlangsung di mesosom.
e. Ribosom. Ribososm merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
f. DNA. Asam deoksiribonukleat (DNA) tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA juga berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yang akan diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA. Asam ribonukleat (RNA) berfungsi membuat kode-kode genetik sesuai dengan DNA yang akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.



2.
Struktur Sel Eukariotik

struktur sel eukariotik


Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran. Sistem endomembran merupakan susunan organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Contoh sel eukariotik antara lain sel hewan dan sel tumbuhan.


Struktur sel eukariotik terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
a. Membran plasma. Membran plasma merupakan bagian terluar sel yang terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid.
Lapisan lipid tersusun atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol. 
Fosfolipid merupakan lemak yang bersenyawa dengan fosfat
Glikolipid merupakan lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat
Sterol merupakan lemak alkohol seperti kolesterol



Lapisan protein membran plasma terdiri atas glikoprotein
Ada dua jenis lapisan protein yaitu lapisan protein perifer (terdapat di permukaan lapisan lipid) dan lapisan protein integral (lapisan protein yang menembus lapisan lipid)
Satu unit fosfolipid terdiri atas bagian kepala (fosfat), dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan sisi hidrofilik (suka air) yang menghadap keluar membran plasma. Sisi ekor merupakan sisi hidrofobik (tidak suka air) yang bersembunyi di bagian dalam membran plasma.
Pada permukaan membran terdapat karbohidrat berupa oligosakarida.
Oligosakarida terikat secara kovalen dengan lipid yang kemudian disebut glikolipid.
Oligisakarida yang terikat dengan protein disebut glikoprotein.
Fungsi membran sel adalah sebagai berikut:
•Mengontrol masuk dan keluarnya zat dari atau ke dalam sel.
•Sebagai pelindung agar isi sel tidak keluar.
•Sebagai reseptor (menerima rangsangan) dari luar sel.


b. Sitoplasma merupakan cairan sel yag berada di luar membran inti. 
Sifat-sifatsikiawi matriks sitoplasma meliputi efek tyndal, gerak Brown, gerak siklosis, memiliki tegangan permukaan, dan bersifat elektrolit.
Sifat-sifat biologis matriks sitoplasma dinataranya mampu mengenali rangsang (iritabilitas) dan menghantarkan rangsangan (konduktivitas)
Komponen utama penyusun sitoplasma diantaranya cairan seperti gel (disebut sitosol); substansi genetik simpanan dalam sitoplasma; sitoskeleton yang berfungsi sebagai  kerangka sel; organel-organel sel. 
Fungsi sitoplasmayaitu:
Tempat organel sel dan sitoskeleton.
Memungkinkan terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma.
Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel.
Untuk menyimpan molekul-molekul organik (misalnya karbohidrat, lemak,protein, dan enzim).
c. Organel-organel sel
Didalam sitoplasma terdapat beragam organel-organel sel, diantaranya nukleus (inti sel), retikulum endoplasma (RE), ribososm, kompleks golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria. Informasi tentang sel dapat dilihat di linkyoutube berikut ini


 

          Sumber:

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell.2000. Biologi. Ed Ke-5, Jilid 1. Terj. dari Biology, oleh R. Lestari, E.I. M. Adil, & N. Anita. Erlangga: Jakarta.

Wati, Henny Purnama,, Rumiyati, &  Siti Nur Hidayah. 2017. PR Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 1. Klaten: PT. Intan Pariwara

id.wikipedia.org



Sel (bagian 1)

perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Gambar skematis sel hewan dan tumbuhan


Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel dikatakan sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Didalam sel terjadi berbagai proses kehidupan.


 1. Sejarah Penemuan Sel

        Orang yang pertama kali mengemukakan tentang sel adalah Robert Hooke (1665). Dia mengamati sayatan melintang gabus Quercus suber menggunakan mikroskop. Berdasarkan pengamatannya, terdapat ruang kecil seperti kamar sehingga ia menamakannya sel (cellula = kamar). Ternyata sel gabus yang diamatinya merupakan sel yang telah mati dan kosong, meski demikian istilah sel tetap digunakan sampai sekarang. 


        Robert Brown (1831) mengemukakan bahwa sel merupakan ruangan kecil dibatasi oleh membran yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma). Matias Jacob Schleiden dan Theodor Schwan (1838) mengemukakan teori bahwa sel adalah unit struktural makhluk hidup. Sel dikatakan sebagai unit struktural makhluk hidup berarti bahawa tubuh makhluk hidup tersusun atas unit-unit kecil yang disebut sel. Rudolf Virchow (1858) mengemukakan teori bahwa sel berasal dari sel sebelumnya. Felix Durjadin, berpendapat bagian terpenting dari sel adalah cairan sel. Oleh Johanes Purkinye (1869) cairan tersebut dinamakan protoplasma. Max Schulze (1874) mengemukakan teori bahwa sel merupakan unit fungsional makhluk hidup yang didasarkan kenyataan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. 


 2. Pengertian Sel

        Sel  disebut sebagai satuan struktural terkecil makhluk hidup karena semua tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Ada makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniseluler) ada yang tersusun atas banyak sel (multiseluler).

        Sel disebut sebagai satuan fungsional terkecil makhluk hidup karena didalam sel terjadi berbagai proses kehidupan. Semua sel mahkluk hidup mampu berkembangbiak dengan cara membelah diri. Sel mengandung materi genetik (yang diwariskan kepada keturunannya) dan berperan menentukan sifat-sifat makhluk hidup. Oleh karena itu sel juga  merupakan unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 Informasi tentang Sel dapat dilihat melalui link Youtube berikut:


 Demikian tulisan tentang Sel-bagian 1 ini dibuat. Semoga menambah pengetahuan tentang sel dan bermanfaat.

 

Sumber: 

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell.2000. Biologi. Ed Ke-5, Jilid 1. Terj. dari Biology, oleh R. Lestari, E.I. M. Adil, & N. Anita. Erlangga: Jakarta.

Wati, Henny Purnama,, Rumiyati, &  Siti Nur Hidayah. 2017. PR Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 1. Klaten: PT. Intan Pariwara.

 

 

 


Materi Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

keanekaragaman hayati


Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara biodiversitas. Keanekaragaman hayati menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari makhluk hidup di suatu daerah. Indonesia merupakan negara yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar. Tidak kurang dari 25.000 spesies tumbuhan berbunga tumbuh dengan baik di Indonesia, 3000 jenis di antaranya anggrek. Sebagai negara dengan bioma hutan hujan tropis memungkinkan tumbuh suburnya berbagai pohon penghasil kayu.