Kamis, 02 Juli 2020

Materi Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

keanekaragaman hayati


Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara biodiversitas. Keanekaragaman hayati menunjukkan berbagai variasi dalam bentuk, struktur tubuh, warna, jumlah, dan sifat lain dari makhluk hidup di suatu daerah. Indonesia merupakan negara yang menyimpan kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat besar. Tidak kurang dari 25.000 spesies tumbuhan berbunga tumbuh dengan baik di Indonesia, 3000 jenis di antaranya anggrek. Sebagai negara dengan bioma hutan hujan tropis memungkinkan tumbuh suburnya berbagai pohon penghasil kayu.
Sekitar 400 jenis kayu meranti dari keluarga besar Dipterocarpaceae dengan nilai ekonomis yang tinggi terdapat di Indonesia. Hutan di Indonesia juga menyimpan tidak kurang dari 35.000 jenis lumut dan alga. Sekitar 6.000 jenis tumbuhan dan satwa domestik asli Indonesia telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk makanan, obat-obatan, kosmetik dan keperluan lainnya.
Setiap individu memiliki karakteristik khusus. Tidak ada satupun jenis makhluk hidup didunia ini yang memiliki persamaan yang sama persis. Perbedaan yang terdapat di setiap makhluk hidup ini yang menjadi dasar konsep keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.
Keanekaragaman gen timbul karena adanya perbedaan struktur gen yang mengekspresikan sifat-sifat berbeda. 
Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat satu spesies pada individu sejenis menimbulkan variasi. Perbedaan bentuk, penampilan, dan sifat pada individu yang berbeda spesies menimbulkan keanekaragaman jenis.
Keanekaragaman jenis lebih mudah kita kenali daripada keanekaragaman gen. Adanya perbedaan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem menimbulkan keanekaragaman  ekosistem.
Ada dua ekosistem utama di bumi, yaitu ekosistem darat (terrestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Ekosistem darat mencakup beberapa bioma. Menurut aliran airnya ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem perairan mengalir dan ekosistem perairan tidak mengalir, sedangkan menurut salinitasnya ekosistem perairan dibedakan menjadi ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem air payau.
Keanekaragaman hayati di Indonesia, baik keanekaragaman hewan, tumbuhan dan mikroorganisme memiliki arti yang besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan manusia. Namun, perlu upaya pelestarian baik secara insitu maupun eksitu.
Pelestarian secara insitu adalah pelestarian keanekaragaman hayati pada habitat aslinya, sedangkan pelestarian secara eksitu adalah pelestarian keanekaragaman hayati di luar habitat aslinya.

Sumber: 
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell.2000. Biologi. Ed Ke-5, Jilid 1. Terj. dari Biology, oleh R. Lestari, E.I. M. Adil, & N. Anita. Erlangga: Jakarta.
Subardi, Nuryani, Shidiq Pramono.2009. Biologi 1 : untuk Kelas X SMA/ MA (editor, Yani Muharomah). Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Wati, Henny Purnama,, Rumiyati, &  Siti Nur Hidayah. 2017. PR Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 1. Klaten: PT. Intan Pariwara.
keanekaragaman hayati

0 komentar:

Posting Komentar